Betapa bibirku saling tarik menarik membentuk satu lengkung senyuman.
Ah, rasanya tak bisa mengembalikannya ke bentuk semula.
Aku ingin terus tersenyum mengingat itu semua. Malu rasanya.
Aku pernah jatuh cinta dan hari ini aku merindukannya.
Lama sudah tak berjumpa, hampir pula ku lupa bagaimana rupanya kini.
Lebih tampankah? atau masih seperti yang dulu?
rambut berantakan, wajah dingin dengan senyum mempesona.
Aku tak tahan. Meleleh hatiku dibuatnya.
Aku semakin merindukannya...ingin kupeluk erat dia tanpa pernah melepaskannya lagi.
Khayalku kini semakin dalam. Mungkin ini akibat rasa rindu tak tertahankan.
Jantungku berdegup begitu kencang, bagai irama tak terarah.
Tuhan, tolong...ini cuma khayalan...
khayalan tingkat tinggi yang membuatku kini sulit bernafas.
Seharusnya aku tidak pernah membuka album itu dan seolah seperti dibawa masuk kembali ke masa itu. Tapi kini sudah terlanjur. Aku ingin masuk lebih dalam lagi.
Tolong hentikan aku, Tuhan.
Aku tak tahan..Aku ingin benci saja..
Melihat wajahnya seperti menjebak diriku dalam lingkar masa lalu.
Mencintainya mungkin sebuah kesalahan.
Tetapi tidak dapat membencinya mungkin sebuah penyesalan.
(J.D)
No comments:
Post a Comment